Apakah Anda berencana untuk membudidaya lebah? Bagaimana cara mempersiapkan budidaya lebah? Berikut ini kami coba rangkum langkah-langkah pengembangan usaha budidaya lebah. Gambaran tentang seberapa tingkat kesiapan, bisa diperoleh dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kami siapkan.
1. Tahap persiapan
Apa niat/motivasi anda membudidayakan lebah?
Banyak motivasi orang membudidaya lebah, antara lain sebagai usaha utama, sebagai usaha sampingan, sebagai sebuah projek penelitian, atau sekedar sebagai hobi. Tentu saja masing-masing motivasi di atas memberikan konsekuensi masing-masing, misalnya terkait dengan model pemeliharaan, besaran usaha, kebutuhan lahan, dll.
Sudah layakkah lingkungan tempat budidaya?
Lingkungan yang layak untuk budidaya lebah adalah tempat di mana suhu udara relative sejuk, tidak sangat panas, dan tidak sangat dingin. Tersedia banyak sumber pakan. Di sini seorang peternak dituntut untuk membuat kalender pembungaan, dan pastikan pakan tersedia sepanjang tahun.
Jenis lebah apa yang akan anda pelihara?
Ada banyak jenis lebah yang bisa dibudidaya, secara umum bisa dibagi dua kelompok yaitu lebah bersengat (Apis spp) dan lebah tanpa sengat (Trigona spp). Masing-masing jenis lebah tentunya membutuhkan perlakuan yang berbeda-beda.
Sudah lengkapkah alat dan bahan yang diperlukan?
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk budidaya lebah Antara lain alat pertukangan untuk membuat stup, alat budidaya seperti smoker, topi lebah, pisau, wadah madu, ekstraktor madu/alat sedot madu, dll. Kebutuhan peralatan tergantung jenis lebah yang dipelihara.
2. Pengelolaan
Bagaimana desain stup yang akan anda gunakan?
Desain stup tentu saja ditentukan oleh jenis lebah yang dipelihara. Jika desain ini tidak cocok maka bisa dipastikan hasilnya tidak optimal, atau bahkan menemui kegagalan.
Bagaimana cara anda mendapatkan koloni lebah?
Ada banyak cara mendapat koloni, misalnya membeli dari penjual koloni, mengambil dari alam, memperbanyak sendiri, dll. Jika Anda berencana membeli koloni, pastikan kepada penjual terpercaya, dan koloni yang dibeli adalah koloni yang sehat dan produktif. Inabee merekomendasikan untuk menyesuaikan jenis lebah yang dipelihara sesuai sebaran alaminya, dan sesuai preferensi habitat.
Dimana akan anda tempatkan lebah-lebah?
Lebah-lebah membutuhkan area yang ideal dimana banyak sumber bakan dan bahan material sarang (terutama untuk lebah tanpa sengat yang membutuhkan getah atau resin tanaman). Lebah juga membutuhkan air bersih. Pastikan itu semua tersedia di area budidaya.
Apa saja perawatan yang diperlukan?
Tiap jenis lebah yang dipelihara membutuhkan perawatan tersendiri.
Bagaimana mengantisipasi hama dan binatang pengganggu?
Hama bagi lebah Apis misalnya kutu Varrhoa, wax moth, dan hive beetle. Hama lebah tanpa sengat misalnya ketip, black soulder flies, dan lalat buah. Binatang pengganggu seperti semut, laba-laba, cicak, seriti, dll.
3. Pengembangan
Bagaimana anda akan memperbanyak koloni?
Untuk bisa berkembang menjadi lebih besar maka anda perlu memperbanyak jumlah koloni yang dikelola. Teknik perbanyakan koloni perlu dikuasai oleh seorang peternak.
Bagaimana anda meningkatkan kualitas lingkungan?
Dengan semakin bertambahnya koloni lebah, maka jumlah pakan yang dibutuhkan juga akan semakin meningkat. Perlu usaha memingkatkan kualitas lingkungan dan memperluas lahan.
4. Pemanfaatan produk
Produk dan jasa apa saja yang akan anda manfaatkan?
Produk lebah bukan hanya madu. Pengetahuan terkait pemanfaatan produk dan jasa lebah sangat diperlukan oleh peternak.
Bagaimana cara memanfaatkannya?
Baik lebah maupun produk dan jasa lebah dimanfaatkan dengan memperhatikan kelestarian lebah itu sendiri, manfaatkan dengan bijak. Produk yang berkaitan dengan bahan pangan harus dikelola dengan standar keamanan pangan.
Apakah akan mengembangkan produk turunan?
Produk turunan adalah produk hasil pengembangan, misalnya minuman jus madu yang berbahan dasar madu, atau sabun yang dibuat dari lilin lebah. Diversivikasi produk menjadi peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
5. Pemasaran
Bagaimana standar kualitas produk?
Standar kualitas produk sebisa mungkin merujuk pada SNI.
Apakah produk memerlukan legal formal untuk dipasarkan?
Untuk bisa memasarkan produk yang dihasilkan, dibutuhkan sertifikat legalitas dari lembaga yang berwenang. Untuk madu misalnya dibutuhkan sertifikat PIRT bagi usaha rumahan, atau BPOM MD bagi usaha skala besar. Serifikat-sertikat lain yang bisa diupayakan seperti halal, organic, dan SNI.
Dimana anda akan memasarkan produk lebah yang anda hasilkan?
Ceruk pasar yang disasar akan menentukan citra produk yang dibangun. Mulai desain produk, skema marketing, dan penentuan harga.